Selasa, 10 April 2012

Hal baru yang menakjubkan :)

Minggu kemarin tepatnya. Tanpa rencana, karena suatu hal yang menganjurkan saya untuk ke bondowoso tempat kelahirannya laki laki yang menemani hidup saya saat ini *blushing*
ah sepertinya tidak perlu dilanjutkan untuk mendiskripsikan sosok dia. Karena sudah tidak bisa lagi diungkapkan dengan kata kata :p #hueek
Okay, mungkin ini hal yang biasa dan tidaklah menarik buat kalian. berbeda hal nya dengan saya. Rasa nano nano bercampur dag dig dug sekaligus gembiraa tiada tara #kumat lanjut...





iya rabu malam tibalah saya di kota bondowoso, gak beda jauh ternyata sama ngawi :p
masih mending ngawi jalur utama rute surabaya jogja, huehehe tapi saya menemukan hal yang lain di sini
desa kemirian kecamatan tamanan pertama kalinya saya menginjakan kaki di sini. Suasana malam yang lumayan dingin wajar saja sepanjang perjalanan yang ga mudah untuk menuju desa ini, guyuran hujan selama hampir 5 jam perjalanan. tapi seru semuanya kelelahan terbayar sudah.

sesampainya di rumah dia, keluarga sang kakak menyambut dengan baik, ya 3 hari dua malam di desa ini sudah cukup membuat saya jatuh cinta akan keelokan desanya....
gemericik sungai yang jernih, jalan yang elok dengan himpitan sawah nan hijau, embun pagi dengan pemandangan gunung di depannya, bulan dan bintang yang masih bisa terlihat jelas di malam hari, serta suasana hewan hewan di pegunungan yang masih bisa didengar tiap malamnya...
Surau kecil dengan sumber air yang jernih membuat saya ingin berlama lama bermain air di sana.
Tak kalah mengasyikan sapaan tetangga yang sangat ramah meski saya ga mengerti akan bahasanya. mereka sangat senang menggandeng saya untuk menunjukan jalan waktu ingin menuju ke rumah dia.
Subhanallah...
masih bisa kutemui tempat yang selama ini hanya aku baca di buku cerita waktu saya masih SD.
Pengalaman seru aku jumpai juga di sini
Dasarnya ga bisa masak, tapi aku usahakan selalu bangun jam 4 pagi untuk membantu memasak dan belanja ke pasar. banyak hal hal yang tidak diinginkan waktu memasak bareng cakar (calon kakak ipar) haha, dari buat perkedel yang ancuur, tangan keiris, samapai keparut gara gara ga pernah belajar masak ><. Jadi inget waktu masih kecil dulu sewaktu almarhumah nenek masih hidup, pagi pagi buta sering ikut ke pasar untuk jualan kain dan baju..
Desa ini mirip sekali dengan desa kelahiran ayah. tapi sayang sekarang sudah gersang dan banyak kendaraan berlalu lalang dan pohon pohon besar yang sudah ditebangi pemiliknya.
Dan kini aku temui kembali desa itu yang insyaAllah akan menjadi tempat tinggalku nanti :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar