Senin, 09 Mei 2011

Ga usah jealous, Kita lebih baik dari dia !

Saya mengerti hari demi hari rasanya berjalan begitu lambat ketika Anda sedang dalam keadaan sakit hati, tapi saya yakin Anda dapat terus melaluinya dengan berani dan penuh harapan tanpa berpaling ke belakang. Ketika Anda terus berjalan, maka tanpa Anda sadari Anda sudah berada jauh meninggalkan masa lalu Anda dan siap menyambut masa depan yang lebih bahagia.
Saya masih ingat bagimana keadaan saya sewaktu berada dalam posisi Anda dulu. Siang hari terasa lambat dan penuh beban, namun ketika malam tiba, saya terbaring sendirian di atas tempat tidur, semua pikiran melayang ke masa lalu dan membuat hati saya beku tanpa rasa dan asa.
Seiring dengan berjalannya waktu, perasaan sakit, pedih, dan kekecewaan mungkin sedikit memudar, namun ada satu perasaan yang kerap menusuk: rasa cemburu. Pagi, siang, dan malam, pikiran saya dihantui oleh bayangan-bayangan bahwa mantan kekasih saya sedang bersenang-senang dengan pria lain, bermesraan, dan melupakan saya. Padahal di saat yang bersamaan saya begitu merindukan dirinya.
Saya tidak rela apabila ada pria lain yang ‘menikmati’ mantan kekasih saya.
Akibat rasa cemburu buta yang melanda hati saya, akibatnya saya melakukan hal bodoh yang sampai hari ini sangat saya sesali apabila saya mengingatnya. Setiap hari saya mengecek profile Facebook mantan saya untuk mencari tahu tentang hubungannya dengan pria lain. Dan Anda tahu, apa yang saya temukan membuat luka saya yang hampir sembuh, terbuka dan berdarah kembali. Fotonya berduaan dengan pria lain.
Sakit sekali rasanya…
Akibat saya tidak bisa mengendalikan rasa cemburu, saya harus mengulang proses penyembuhan saya dari awal lagi. Sungguh sebuah proses yang menyakitkan dan sangat membuang waktu.
Saya tidak ingin agar Anda mengulang kesalahan saya. Biarkan pengalaman saya menjadi pelajaran berharga bagi Anda. Rasa cemburu hanyalah produk dari pikiran, hati, dan jiwa yang sedang sakit, yang jelas tidak boleh Anda ladeni.
Sangat wajar untuk merasa cemburu karena Anda merasa si dia telah menjadi milik Anda, dan sebagai manusia normal kita tidak terbiasa apabila hak milik kita direbut orang lain. Itu adalah hal yang sangat manusiawi.
Masalahnya, Anda harus menyadari satu hal yang sangat penting. Satu hal yang juga harus Anda ingat baik-baik ketika berhubungan dengan siapapun nanti di masa mendatang: ANDA TIDAK PERNAH MEMILIKI SESEORANG SEPENUHNYA.
Manusia bukanlah barang yang bisa dimiliki. Karena setiap manusia adalah sebuah entitas unik yang bebas dan tidak bisa dimiliki siapapun. Anda tidak bisa memiliki siapapun, termasuk mantan kekasih Anda. Sama seperti tidak ada seorangpun yang bisa memiliki Anda sepenuhnya apabila Anda tidak mengijinkannya. Selama ini pun si dia tidak pernah menjadi milik Anda. Dia hanya mengijinkan dirinya dimiliki oleh Anda untuk sementara, dan dia telah mencabut ijinnya ketika dia meninggalkan Anda.
Jadi apabila Anda merasa telah memiliki dirinya, itu hanyalah sebuah ILUSI BELAKA. Sebuah ilusi yang sangat berbahaya yang bisa merusak diri Anda.
Rasa cemburu timbul dari campuran emosi takut dan marah. Takut kehilangan dirinya dan marah karena Anda dapat digantikan dengan orang lain sebegitu mudahnya. Dengan kata lain, rasa cemburu timbul akibat kurangnya rasa percaya diri dan rasa berharga atas diri sendiri. Ini adalah sebuah perasaan yang timbul karena kelemahan Anda sendiri, bukan karena perbuatan orang lain.
Diri Anda sendiri yang mengakibatkan Anda merasa cemburu. Karena itu hanya Anda sendiri juga lah yang dapat mengatasinya.
Tapi saya juga mengakui bahwa rasa cemburu adalah perasaan yang sangat nyata. Untuk mengatasinya, Anda harus menyadari sepenuhnya beberapa hal berikut ini:
1. Manusia membutuhkan pelarian. Apabila Anda merasa sakit dan hancur akibat putus cinta kali ini, ingat baik-baik bahwa mantan kekasih Anda pun merasakan juga apa yang Anda rasakan. Oleh karena itu, sangat wajar bagi seseorang untuk mencari orang lain yang dijadikan pelarian sebagai peredam rasa sakit hatinya.
Dan ini sama sekali bukanlah hal yang harus Anda kuatirkan karena siapapun sosok yang sedang dekat dengannya, dia bukanlah Anda. Sosok tersebut hanyalah bayangan dari diri Anda. Sebuah alat untuk melampiaskan kegalauan yang dirasakan oleh mantan kekasih Anda. Mantan Anda akan selalu membanding-bandingkan Anda dengan sosok tersebut. Mantan Anda tidak akan pernah benar-benar menyukai orang tersebut.
Dan percaya pada saya, mantan Anda tidak akan merasa bahagia melakukan hal ini. Justru ini adalah sebuah kesalahan besar yang membuatnya akan selalu teringat pada Anda dan memperparah rasa sakit hatinya.
2. Anda hanya berilusi. Apapun yang Anda pikirkan, yang membuat Anda merasa cemburu, semua itu kemungkinan besar tidak benar-benar terjadi. Semua skenario yang terbayang di kepala Anda hanyalah imajinasi Anda belaka. Anda harus menyadari bahwa semua itu sama sekali tidak nyata!
Itu adalah cara otak Anda mencari alasan untuk membenarkan rasa sakit yang Anda rasakan. Anda membutuhkan seseorang atau sesuatu untuk dijadikan alasan dan kambing hitam atas rasa sakit yang Anda rasakan, karena itu otak Anda menciptakan skenario-skenario yang membuat Anda merasa cemburu. Membuat Anda merasa berhak untuk merasa marah, takut, kecewa, dan sakit.
3. HUBUNGAN ANDA SUDAH BERAKHIR! Maka apapun yang dilakukan oleh mantan Anda, sama sekali tidak ada hubungannya dengan Anda. Begitu pula sebaliknya, apapun yang Anda lakukan tidak ada hubungannya dengan mantan Anda.
Mantan Anda BERHAK untuk melakukan apapun yang diinginkannya tanpa memikirkan Anda, sama seperti Anda pun BERHAK melakukan apa saja yang Anda inginkan tanpa memikirkan dirinya. Justru sekarang seharusnya Anda merasa sangat bebas, bukannya malah terikat oleh rasa cemburu Anda!
4. Jadikan cemburu sebagai katalisator diri. Gunakan rasa cemburu Anda untuk mendorong Anda melakukan hal-hal yang dapat mengembalikan kebahagiaan diri Anda sendiri. Yang ada dalam pikiran Anda harusnya seperti ini: ”Kalau dia bisa bersenang-senang dengan orang lain tanpa memikirkan saya, maka saya juga bisa bersenang-senang dengan orang lain tanpa memikirkannya! Kalau dia bisa bahagia tanpa diri saya, maka saya juga bisa bahagia tanpa dirinya!”
Dan lakukan semua hal-hal tersebut dengan sepenuh hati. Bersenang-senanglah tanpa memikirkan dirinya! Berbahagialah tanpa dirinya, karena Anda layak untuk berbahagia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar