Senin, 09 Mei 2011

Stop Berpikir Sendiri!

Putus cinta memang menyakitkan. Tapi mengalami putus cinta berarti Anda sudah pernah menjalin cinta. Berarti Anda sudah pernah menemukan, merasakan dan mendapatkan cinta. Karena itu, hal pertama yang saya ingin Anda lakukan adalah: bersyukur bahwa Anda telah mengalami ini semua. Ini adalah sebuah pengalaman berharga yang akan membuat Anda bertambah kuat dan dewasa.
Ketika Anda mengalami patah hati dan putus cinta, ada dua pilihan yang dapat Anda lakukan. Pertama, Anda dapat terus terpuruk dan hanyut dalam lautan penyesalan dan kesedihan, membuat aspek-aspek lain dalam hidup Anda ikut terseret dalam arusnya. Menjadikan Anda seseorang yang lebih rendah kualitasnya daripada sebelumnya.


Atau Anda dapat mengambil pilihan kedua, Anda dapat belajar dari kesalahan Anda dan menjadikan momen ini sebagai kesempatan emas bagi Anda untuk melesat lebih tinggi menjadi seseorang yang jauh lebih berkualitas dari sebelumnya. Seperti kata pepatah: Apa yang tidak membunuh Anda akan membuat Anda semakin kuat.
Pilihan kedua jelas lebih menarik, bukan?
Tapi pada kenyataannya sangat susah sekali melakukan pilihan tersebut. Saya sangat mengerti rasanya, karena saya sudah mengalaminya. Dan sebelum Anda melakukan apapun, saya ingin memberitahu Anda sebuah kunci krusial apabila Anda ingin menyembuhkan diri Anda dari rasa sakit di hati Anda.
Saya hanya ingin Anda melakukan dan melaluinya dengan tips dan cara-cara yang sehat tanpa merugikan diri.
Sadari bahwa putus cinta adalah bagian dari kehidupan. Cepat atau lambat Anda akan merasakannya, bahkan Anda dijamin mengalami beberapa kali lagi di masa depan dan di sepanjang hidup Anda nanti. Untuk bisa menyembuhkan diri dari rasa sakit dan trauma yang mengerikan ini, sebelumnya Anda perlu benar-benar menyadari sepenuhnya apa yang sedang Anda alami sekarang.
Saya sering menyebut kalimat, “To know yourself is to heal yourself.” Jadi di bawah ini saya akan memaparkan beberapa fakta mengenai proses yang terjadi ketika seseorang mengalami putus cinta.
Hal pertama yang WAJIB Anda lakukan adalah:
STOP BERPIKIR DENGAN OTAK ANDA SENDIRI!
Ini sangat penting! Karena itu saya harap Anda mengingatnya baik-baik..
Ketika kekasih Anda menolak Anda dan berkata bahwa dia tidak memiliki perasaan apa-apa lagi pada Anda. Ketika dia berkata tidak lagi menginginkan Anda. Ketika dia mengatakan sudah memilih orang lain. Ketika dia memutuskan hubungan yang sudah terjalin sekian lama dan menyalahkan Anda sebagai penyebabnya. Yang terjadi adalah: otak Anda akan mengalami yang saya sebut REALITY CRASH.
Otak Anda tidak bisa memproses, menerima dan mempercayai informasi yang masuk. Karena baru seminggu sebelumnya dia berkata sangat menyayangi Anda, karena baru saja kemarin Anda dinner romantis dengannya, jadi bagaimana mungkin hari ini dia berkata tidak lagi menginginkan Anda?
Selama ini Anda merasa bahwa dia adalah milik Anda, lalu tiba-tiba Anda tidak lagi memilikinya. Ini tidak mungkin terjadi! Tidak mungkin! Crash! Crash! Crash!
Ini murni sebuah reaksi psikologis yang normal. Coba ingat-ingat kembali saat Anda kehilangan handphone, dompet atau barang lain yang cukup berharga bagi Anda. Untuk sesaat Anda pasti akan diam terpaku. Otak Anda berjuang keras untuk mencerna informasi yang masuk. Karena baru saja beberapa menit yang lalu handphone tersebut ada dalam kantong celana Anda, bagaimana mungkin bisa hilang dalam sekejap?
Setelah REALITY CRASH, hal berikutnya yang terjadi pada otak Anda adalah berusaha mencari alasan yang logis untuk mengisi kekosongan proses di tahap sebelumnya. Ini adalah tahap 5W1H: What, Who, Where, When, Why dan How.
“Apa yang terjadi? Apa salah saya? Apakah ini sudah direncanakan sejak lama? Sejak kapan? Apa ada pria lain? Kenapa dia jadi begini? Bagaimana mungkin bisa semudah itu? Apa selama ini hubungan kita tidak ada artinya?”
Dan sejuta pertanyaan-pertanyaan lainnya yang langsung Anda lempar pada kekasih Anda. Apapun jawabannya, tidak peduli seberapa logisnya, Anda tidak akan puas mendengarnya. Karena itu semua bukanlah jawaban yang Anda inginkan. Itu bukan jawaban sesuai dengan realita yang Anda inginkan.
Karena tidak berhasil memulihkan realita yang Anda percayai, Anda akan melakukan tahap ketiga: PUSHING. Memaksa kekasih Anda. Otak Anda panik dan akan berputar keras untuk mencari solusi yang mungkin dapat menolong Anda. Otak Anda akan membuat Anda melakukan segala macam cara untuk agar dia mengembalikan keseimbangan hidup Anda.
Memohon, menangis, mengemis, marah, main kasar, mengancam, memelas, dan segala macam cara yang terpikirkan oleh Anda saat itu. Dan ini adalah tahap di mana terjadi kerusakan yang sebenarnya dalam hubungan Anda, yang dapat berakibat fatal.
Setiap orang paling benci dipaksa. Ini adalah prinsip yang harus Anda mengerti. Jadi begitu Anda mulai memaksanya dengan segala macam cara, di saat itu juga dia akan menjauhi Anda dan semakin jengkel dengan Anda. Sampai satu titik, apabila Anda melakukan hal-hal tersebut terus menerus, dia bahkan tidak akan mau lagi melihat wajah Anda lagi.
Yang harus Anda lakukan apabila Anda tidak ingin kehilangan si dia dan merusak hubungan ini selamanya, adalah:
STOP BERPIKIR DENGAN OTAK ANDA SENDIRI!
Keadaan mental dan emosi Anda sedang mengalami guncangan. Logika Anda sedang kacau balau. Shock. Anda sedang tidak dalam keadaan yang sehat untuk mengambil keputusan. Apapun yang Anda pikirkan, apapun yang Anda analisa, dapat dipastikan semuanya akan memperburuk keadaan.
Dalam keadaan seperti ini, otak Anda adalah sumber yang paling tidak bisa Anda percayai. Jadi berhentilah berpikir dan menganalisa. Tujuan utama Anda adalah menenangkan diri dulu. Itu yang terpenting saat ini.
Sama halnya ketika terjadi kebakaran di rumah Anda. Hal pertama yang harus Anda ingat adalah: jangan panik! Apabila Anda tetap tenang, maka Anda dapat berpikir logis tentang barang-barang apa saja yang harus Anda selamatkan. Mana yang penting, mana yang kurang penting, apakah masih ada waktu untuk menelpon pemadam kebakaran, dan semua keputusan-keputusan logis lainnya yang tidak dapat Anda pikirkan apabila Anda dalam keadaan panik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar