Kamis, 14 Januari 2010

Sedikit berbagi,,,



JIKA semasa kecil, ibu Anda sering memberi segelas susu hangat sebelum tidur malam, ia memang mengerti apa yang Anda butuhkan . Susu merupakan minuman yang kaya nutrisi dan akan membuat Anda tidur lebih nyenyak dan tenang.

Menurut spesialis kesehatan umum dari Mayo Clinic Kenneth Berge, M.D, susu dan produk turunannya memang bisa dijadikan solusi dalam membantu Anda tidur nyenyak. Susu adalah salah satu sumber terbaik tryptophan, sejenis asam amino yang akan diubah tubuh menjadi dua jenis hormon yang membantu tidur yakni melatonin dan serotonin. Jenis makanan lain yang mengandung tryptophan adalah oat, pisang, daging unggas dan kacang.

Untuk membantu serta memperbesar peluang tidur nyenyak, Kenneth Berge juga menyarankan untuk mengonsumsi cemilan ringan dan sehat dengan komposisi terbesar karbohidrat dan sedikit protein. Kombinasi karbohidrat tinggi dan sedikit protei ini diyakini akan meningkatkan kemampuan tryptophan pada otak Anda, yang tentu membantu menghasilkan lebih banyak melatonin dan serotonin.

Berikut adalah contoh cemilan sehat yang membantu tidur :
* Semangkuk kecil oatmeal atau sereal dengan susu rendah lemak
* Yogurt dengan granola sprinkled
* Setengah porsi bagel atau crackers dengan selai kacang , 1 ons keju atau selembar deli turkey
* Irisan apel dengan 1 ons keju

Hindarilah terlalu banyak memakan protein sebelum waktu tidur. Makanan yang kaya protein juga mengandung tyrosine, asal amino yang merangsang aktivtas otak.

Makanan yang harus dihindari jelang tidur :
* Makanan berat dan gurih, terutama jika Anda rentan terhadap heatburn atau nyeri ulu hati dan kepanasan seperti ditusuk-tusuk. Makan terlalu banyak juga bisa membuat Anda tidak nyaman secara fisik ketika tidur.
* Jangan banyak minum. Memasukkan banyak cairan ke dalam tubuh sebelum tidur akan membuat Anda bangun dan terjaga berulang kali karena harus ke kamar kecil .
* Alkohol. Meskipun awalnya akan membuat Anda ngantuk , alkohol dapat menyebabkan tidur tidak nyenyak dan membuat Anda terjaga.
* Kafein. Layaknya stimulan, kafein meningkatkan aktivitas sistem syaraf Anda yang menyebabkan Anda justru sulit tidur.





Mana yang Anda pentingkan saat memilih kekasih? Yang sungguh-sungguh mencintai Anda, atau yang punya banyak duit? Rasanya sih, sulit untuk memilih salah satunya. Punya pacar yang baik, tapi banyak hutang, kan tidak menguntungkan. Sebaliknya, pacar Anda kaya tetapi pelit, apes juga.

Baiklah, itu memang contoh yang ekstrim. Namun tidak ada salahnya Anda berhati-hati dengan cara pria mengelola keuangannya, agar tidak menjadi malapetaka bagi hubungan Anda. Perhatikan sinyal-sinyal awal yang dapat menunjukkan bahwa ada kecocokan soal keuangan antara Anda dan si dia. Bila tidak, sebaiknya Anda tidak nekad melanjutkan hubungan Anda. Berikut ini adalah tipe-tipe pria yang harus dihindari dalam urusan keuangan.

Tipe yang tak sanggup menolak. Tipe pria yang satu ini akan terlihat amat royal. Tetapi yang dimaksud di sini bukan pria yang senang menyumbangkan sebagian besar gajinya untuk amal, tetapi pria yang tidak bisa berkata "tidak". Keluarganya biasa merongrongnya saat ingin membeli barang-barang mewah. Ketika makan bersama teman-temannya pun, ia lah yang membayar seluruh tagihannya. Tipe pria seperti ini akan berusaha memberikan apa yang Anda inginkan. Tetapi rekening tabungannya juga akan menguap dalam waktu singkat.

Tipe yang tidak suka menunda. Tipe ini sangat sensitif dan perhatian, namun mereka tidak bisa menabung. Menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran tidak akan pernah terpikirkan olehnya. Mereka terlalu sering memanfaatkan kartu kredit untuk mendapatkan sesuatu yang sebenarnya belum sanggup dimilikinya. Jadi jangan kaget, kalau tipe ini akan sering berlari kepada Anda ketika mereka kesulitan keuangan. Mereka tidak akan berhenti dari hutang yang satu ke hutang yang lain. Jadi, jika Anda jatuh cinta dengan tipe pria seperti ini, siapkan dana simpanan untuk berjaga-jaga.

Tipe yang perhitungan. Tipe pria ini sangat menghargai uang. Mereka akan memperhitungkan tiap rupiah yang mereka miliki, dan mencatatnya. Saat Anda membutuhkan, mereka akan meminjamkan uang. Namun Anda harus waspada, karena pinjaman bagi pria ini adalah hutang. Ia mungkin tidak akan menagih saat Anda sedang bersamanya. Tetapi ketika kita memutuskan hubungan, mereka akan meminta kembali uang tersebut, bahkan dengan tambahan bunga. Ia akan langsung mengatakan, "Aku kan selalu bayarin kos kamu. Belum untuk nonton film, bensin, makan...."

Tipe "penjudi". Tipe ini tidak terlalu peduli dengan berapa banyak uang yang mereka punya. Ia tidak merasa punya tanggung jawab untuk memiliki sumber keuangan yang pasti. Meskipun begitu, ia juga tidak akan meminjam pada Anda. Sama halnya dengan tanggung jawab soal kebutuhan sehari-hari, ia juga tidak akan bertanggung jawab soal keuangan masa depan. Jadi kalau Anda memilihnya untuk menjadi pasangan hidup, siapkan mental Anda untuk menjadi kepala keuangan dalam rumah tangga.

Tipe perayu. Hati-hati jika Anda jatuh cinta dengan tipe pria yang satu ini. Anda tidak akan pernah bisa mengimbanginya. Baginya apa yang Anda lakukan tidak akan pernah sebanding dengan yang ia lakukan untuk Anda.

Tipe ini akan menggunakan kekuatan finansialnya untuk memenangkan hati Anda. Ia akan membelanjakan Anda banyak barang mahal untuk merayu hati Anda. Baginya, hati adalah sebuah permainan semata. Saat Anda membelikan sesuatu yang mahal untuknya, ia akan membelikan Anda yang jauh lebih mahal lagi. Sehingga hadiah-hadiah Anda tidak akan pernah berharga baginya.

Tipe pembohong. Ia punya mobil mewah, gelar S2, TV 52 inci layar datar, dan rumah yang besar. Tetapi di balik itu semua, ia tidak ingin orang lain tahu bahwa sebenarnya ia kesulitan keuangan. Ia bisa sekolah karena beasiswa, dan semua kemewahan yang ia punya hanya lewat kartu kredit atau hutang di bank. Sehingga, ia bisa tetap hidup nyaman dan berkelas. Saat Anda membandingkan jumlah tabungan dan uang yang ia pinjam untuk kredit, maka Anda akan menemukan kalau jumlah hutangnya sebanding untuk membeli sebuah rumah baru dan biaya pesta pernikahan.

Tipe cuek. Ia akan menggunakan sejumlah besar uangnya untuk membelikan Anda hadiah-hadiah, jalan-jalan kemana pun Anda mau, bahkan kartu kredit yang dapat Anda pegang sendiri. Namun jangan tanya apakah ia mau terlibat dengan semua kegiatan yang seharusnya dinikmati berdua itu. Tidak. Baginya, uang sudah cukup, tidak perlu ada perhatian lain, selain uang. Karena kebahagiaan dan rasa sayang baginya bisa dibeli jika punya banyak uang. Ia akan terus menimbun Anda dengan uang, namun hati dan perasaan Anda hampa.



”Burnout” adalah kondisi terperas habis dan kehilangan energi psikis maupun fisik. Biasanya hal itu disebabkan oleh situasi kerja yang tidak mendukung atau tidak sesuai dengan kebutuhan dan harapan.
T (35), perempuan bekerja, bercerita: ”Sudah dua tahun ini saya merasa banyak masalah di tempat kerja. Saya pikir saya sudah berhasil menyelesaikan kebingungan saya sendiri pada akhir tahun lalu dan bikin resolusi untuk tahun ini. Tetapi, pas akan masuk kerja, saya sudah cemas, deg-degan, perut mulas, dan diare.
Sekarang sudah beberapa hari kerja, ternyata saya masih mudah merasa capek, tidak bisa berpikir, lemas. Saya juga kaget, kok bisa lupa pada hal sangat penting yang harus segera saya bereskan. Padahal, pikir-pikir dulu saya bisa menangani banyak pekerjaan sulit dengan cepat.
Sepertinya masalahnya bermula dengan masuknya pemimpin baru di kantor kami. Dia ambisius bikin perombakan total tanpa mendengar suara orang lapangan. Sebagai orang di lini tengah, saya merasa terjepit, sulit sekali meneruskan masukan dari bawahan. Beberapa karyawan tidak dilanjutkan kontraknya dan sepertinya sekarang orang sudah tidak peduli, cuma berpikir bagaimana menyelamatkan diri.
Sebenarnya kalau saya mau gampang, saya melamar saja untuk mengisi lowongan jabatan yang lebih bagus di kantor kami, dan terserahlah unit kerja saya jadinya mau bagaimana. Sepertinya saya akan diterima karena cocok sekali kualifikasinya dengan saya. Tetapi, kekecewaan saya mungkin besar sekali, rasanya tidak ada gairah lagi di sini.
Mau keluar cari kerja di tempat lain saya masih bingung meski keinginan itu besar. Sekaligus saya juga tidak tega dengan staf lapangan di unit kerja saya yang posisinya rentan. Nanti nasib mereka bagaimana, bisa-bisa unit malah ditiadakan. Saya benar-benar tidak tahu harus bagaimana….”
Karakteristik masalah
Tampaknya T sedang mengalami burnout yang parah dan masih berjuang keras untuk mengatasinya. T seolah mengalami situasi energi psikis habis diserap, bahkan berkekurangan dan berutang entah dari mana, untuk memberi bahan bakar bagi keberlangsungan kerjanya. Tuntutan kerja jauh melampaui ketersediaan energi yang ada.
Dalam waktu cukup lama sebagai manajer level tengah ia ingin menjalani tugas maksimal, menciptakan sikap positif, menyemangati bawahan. Tetapi, ia merasa gagal akibat tidak dapat menjadi jembatan yang baik antara atasan dan bawahan. Ia juga sekaligus menghayati banyak ketidaksetujuan dengan nilai-nilai dan pendekatan kerja atasannya, dan merasa sangat terbebani untuk memperbaiki situasi tanpa mengerti harus bagaimana.
Biasanya burnout dialami dalam bentuk kelelahan fisik, mental, dan emosional yang intens. Karena bersifat psikobiologis (beban psikologis berpindah ke tampilan fisik, misalnya mudah pusing, tidak dapat berkonsentrasi, gampang sakit) dan biasanya bersifat kumulatif, kadang persoalan tidak demikian mudah diselesaikan. Apalagi bila sumber persoalan tidak dapat dibereskan. Bahkan, seperti spiral makin melebar, hal ini mengganggu kinerja dan pada gilirannya dapat menyebabkan tambahan tekanan bagi pekerja yang lain.
Kekurangjelasan hak dan tanggung jawab kerja serta konflik peran (misalnya tuntutan kerja tidak konsisten dengan nilai-nilai yang diyakini) dapat berkontribusi. Terlebih bila ada beban berlebih, tuntutan kerja yang berat tanpa ada penghargaan atau capaian yang dirasa memadai. Sedikitnya dukungan sosial di dalam lembaga maupun dari luar lembaga serta kesulitan untuk mengambil keputusan mandiri juga dapat menjadi penyebab.
Mengatasi masalah
Yang ideal adalah bila lembaga tempat kerja bisa mengembangkan mekanisme untuk mencegah atau meminimalkan burnout, dan pemimpin memahami peran yang idealnya dijalankannya untuk membawa energi positif dan kesolidan kerja dalam timnya.
Dalam kasus T pemimpin justru menjadi pihak yang menyebabkan, atau memperparah situasi. Bila memungkinkan, T dapat mencoba berkomunikasi dengan lebih terbuka, jujur sekaligus tetap santun dengan pemimpin barunya, benar-benar mencoba berperan sebagai ”jembatan”. Ia bisa mencoba memahami visi atasan, sekaligus menjelaskan situasi nyata di lapangan agar terjadi kompromi. Tentu T harus membekali diri secara baik dengan berbagai informasi yang diperlukan serta analisisnya.
Bila bawahan memang sulit mengupayakan komunikasi yang lebih baik dengan atasan, yang dapat dilakukan tampaknya hanyalah mengembangkan mekanisme pribadi dan lingkungan kerja terdekat untuk meminimalkan atau mengatasi masalah.
-Mengelola beban kerja secara realistis, menyadari bahwa tidak semua persoalan dapat segera dibereskan secara tuntas.
-Menyeimbangkan gaya hidup, seperti mengonsumsi makanan sehat, tidur dan istirahat cukup, berolahraga, dan mempertahankan koneksi dengan orang-orang dekat sebagai kelompok dukungan.
-Mengurangi ketegangan dengan berbagai cara fisik (olah napas, relaksasi, olah tubuh), menyelang-seling aktivitas stres tinggi (misalnya rapat penting, lobi) dengan aktivitas bertegangan rendah (bercakap dengan bawahan), menggunakan waktu jeda atau istirahat untuk recharge energi seperti ngobrol dengan teman dekat, nonton drama-komedi, duduk di depan kolam ikan, atau melakukan hobi.
-Menyadari atau mewaspadai tanda-tanda awal stres kerja (konflik dengan rekan dan atasan, beban berlebih) dan segera mengambil langkah mengelola atau mengatasinya.
Bila kita masih saja merasa sangat tidak nyaman dan tidak lagi terhubung dengan tempat kerja, bahkan terus berpikir ingin pergi, mungkin memang saatnya bagi kita untuk menemukan atau mengonstruksi yang baru.
Semoga kita memulai tahun 2010 dengan visi kerja yang jelas, antusiasme, dan energi besar. Kristi Poerwandari, Psikolog




Bila Anda sering menderita serangan panik, belajarlah untuk rileks. Ada sejumlah cara dan teknik rileksasi. Di antaranya meditasi, rileksasi otot, rileksasi napas, dan visualisasi. Langkah-langkah ini juga bisa membuat Anda rileks:

1. Duduk atau berbaring dalam posisi nyaman dan pejamkan mata. Biarkan rahang terbuka, kelopak mata rileks dan berat, tetapi tidak tertutup rapat.

2. Pindai tubuh Anda secara mental. Mulai dari jempol kaki dan pelan-pelan naik ke betis, paha, pantat, tubuh, lengan, tangan, jemari, leher, dan kepala. Fokus ke setiap bagian dan cari bagian yang mengalami ketegangan. Imajinasikan bahwa ketegangan itu meleleh.

3. Kencangkan otot-otot di satu daerah tubuh Anda. Kencangkan otot tangan dalam 5 hitungan dan rilekskan. Pindah ke otot lain seperti bahu, muka, lengan, kaki, dan pantat. Ini cara yang baik untuk melepaskan ketegangan.

4. Biarkan semua pikiran berkelebat, tetapi jangan fokus. Sugestikan ke diri sendiri bahwa Anda rileks dan tenang. Bahwa tangan Anda hangat, jantung berdebar normal, dan Anda merasa damai.

5. Napas perlahan, teratur, dan dalam. Sekali rileks, bayangkan Anda berada di tempat favorit yang indah dan tenang. Setelah 5-10 menit, kembalilah ke keadaan semula secara perlahan. @ Diyah Triarsari



Jangan Biarkan Anak Mendengar Kalimat Ini!!!.................

Kadang kita lupa, anak-anak belum bisa membedakan mana yang benar dan salah. Hal itu memicu kita jadi lebih keras, dan akhirnya meluncurlah kata-kata yang sebenarnya tak dapat mereka pahami, seperti:

1. ''Karena mama bilang begitu!'' Alasan ini biasanya Anda lontarkan ketika Anda kesal. Tetapi hal ini tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan mungkin hanya membuat anak membantah terus. Anak balita harus diberi penjelasan mengapa mereka harus melakukan suatu hal yang Anda perintahkan.

2. ''Kamu dalam masalah besar!'' Hentikan menggunakan kata-kata ini, karena bisa membatasi kreativitas anak. Bukan tidak mungkin mereka jadi takut mencoba hal-hal baru.

3. ''Kalau kamu makan es krim itu nanti kamu tidak nafsu makan!'' Lebih baik gunakan kata-kata yang lebih halus tanpa bentakan. Sarankan ia agar makan es krim setelah makanan utama. Beri juga penjelasan mengapa es krim bisa merusak selera makan.

4. ''Karena aku ibumu!'' Ini mungkin adalah kata-kata pamungkas, saat Anda tidak memiliki alasan lagi untuk membuat si kecil mau menuruti perintah Anda. Jika kata-kata ini sering Anda pakai, bukan mustahil ia akan terlihat manis dan berpura-pura penurut di depan Anda, namun di belakang ia menunjukkan sikap pembangkang.

5. Kalau kamu masih membantah, tidak akan ada pesta ulang tahun nanti!'' Jangan terlalu sering memberi ancaman seperti ini pada anak-anak, apalagi bila Anda tidak berniat sungguh-sungguh melakukannya. Gunakan penjelasan yang sesuai dengan usianya dan mudah dicerna. Selain itu, lama-lama kelamaan anak tahu bahwa Anda hanya mengancam, dan tidak takut lagi dengan konsekuensi yang akan diterimanya bila membantah.

6. ''Jangan sampai Mama ambil mainan itu, ya!'' Beri reward dan punishment untuk sesuatu yang dilakukan anak. Misalnya, si kecil mau membereskan mainannya, maka nanti akan ada hadiah. Hadiah tidak harus dalam bentuk benda. Membacakan buku cerita, ataupun memberikan pelukan sayang juga bentuk reward kepada si kecil.

7. ''Jangan banyak tanya. Ayo cepat, kerjakan!'' Anak-anak penuh dengan keingintahuan. Mereka ingin tahu banyak hal, dan akan mencari jawaban hingga mereka puas dengan jawabannya. Bersabarlah untuk memberi penjelasan yang diperlukan.

8. ''Habiskan makan malammu. Kalau tidak, kamu enggak boleh makan camilan nanti.'' Sebisa mungkin jangan memberikan ancaman jika anak tidak mau menghabiskan makanan yang tidak disukainya. Hal ini hanya akan membuat anak makin trauma dengan suatu jenis makanan.

9. ''Jangan sampai Ibu hitung sampai 3!'' Jangan buat anak merasa tertekan. Buatlah ia merasa nyaman dengan lingkungannya. Mendikte ataupun memberikan ancaman bisa menjadi contoh buruk buatnya, dan akan terbawa sampai ia besar.

10. ''Aduh... anak Mama yang cakep dan imut-imut... Cup, cup, cup....'' Ayolah, ingat bagaimana ketika Anda kesal karena mendapat rayuan seperti ini dari orangtua Anda dulu. Anak yang sudah memasuki usia sekolah sudah punya rasa malu. Jangan memberikan panggilan atau pujian yang bisa membuatnya malu di depan teman-temannya.




FLU tergolong penyakit yang mestinya dapat dicegah. Banyak kasus flu yang sebetulnya tak perlu diderita hanya karena lalai atau mungkin tidak tahu cara mencegahnya.

Jangan anggap enteng flu. Khusus bagi yang sudah berusia lanjut, serangan flu umumnya lebih berat dibanding bila menimpa mereka yang lebih muda. Selain karena sistem kekebalan tubuh mereka yang memasuki usia uzur sudah kian menurun, tipe virus flu yang masuk ke dalam tubuh juga belum tentu sama.

Kita mengenal tiga keluarga besar tipe virus flu (tipe A, B, dan C). Masing-masing tipe punya sekian banyak anggota keluarganya sendiri. Virus flu burung H5N1, misalnya, tergolong dalam keluarga besar virus flu tipe A. Sekerabat dengan itu kita mengenal juga strain virus H3N2 (Shangdong dan Beijing), H1N1 (Texas dan Singapura), dan banyak lagi lainnya, selain tipe B Panama dan Yamagata.

Perangai anggota keluarga masing-masing tipe virus flu juga tidak sama derajat keganasannya. Ada yang jinak, ada pula yang ganas luar biasa. Flu yang lazim menyerang penduduk Eropa, misalnya, tidak seperti di Indonesia, umumnya tergolong jenis virus flu yang ganas, dan sering amat mematikan. Wabah flu awal abad XX di Spanyol, menelan ratusan ribu korban tewas.

Oleh karena tidak semua virus, termasuk virus flu, ada obat antinya, kunci pamungkas mencegah virus flu masih tetap hanya ada dua cara, yakni dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi kemungkinan tubuh dimasuki oleh virus.

Di bawah ini beberapa tip bagaimana agar flu yang mengancam di musim penghujan ini tidak sampai menimpa kita. Apa sajakah yang perlu dikerjakan?

1. Minta vaksin flu. Bagi yang sudah uzur dianjurkan untuk mendapatkan suntikan vaksin flu selama musim flu datang. Namun, tidak semua jenis virus bisa ditangkal dengan vaksin flu.

Dari waktu ke waktu vaksin flu disempurnakan dengan kandungan jenis-jenis vaksin oleh tipe virus flu yang tengah menimbulkan wabah. Namun, selain berbeda tipe virusnya, bukan kejadian jarang muncul jenis virus yang lolos dari upaya penangkalan, saking beragamnya jenis dan strain virus flu yang ada. Belum lagi kemungkinan virusnya berubah tabiat (mutasi), sehingga sebuah vaksin menjadi tak lagi poten menangkalnya.

2. Jauhi diri dari paparan dingin. Orang Barat menjuluki flu sebagai catch cold atau terpapar dingin. Memang, semakin lama dan sering tubuh terpapar yang serba dingin (udara, air mandi, ruangan berpendingin, minuman dingin, angin), semakin lemah ketahanan tubuh, dan kian rentan untuk gampang terserang virus (apa saja).

Kita tahu, bibit penyakit virus hanya bisa dilawan dengan mengandalkan daya tahan tubuh. Kalau daya tahan menurun, pertahanan tubuh akan jebol, dan flu atau penyakit oleh virus lainnya berpotensi bakal menjangkiti. Hanya bila pertahanan tubuh kokoh saja, virus yang sudah masuk ke dalam tubuh akan bisa ditumpas dan orang batal jatuh sakit flu.

Itu sebab selama tubuh hanya ditumpangi oleh virus flu saja, pemberian obat antibiotika, yang paling kuat sekalipun, menjadi mubazir karena virus tak bisa ditumpas oleh antibiotika jenis dan generasi apa pun. Selain sia-sia mengeluarkan uang untuk yang tak perlu, tubuh sudah dibebani oleh efek samping antibiotikanya.

Kasus flu sejatinya tidak perlu diberi antibiotika. Di Indonesia, flu umumnya dianggap penyakit enteng. Orang masih tetap melakukan aktivitas hariannya di kantor, sekolah, dan kegiatan luar rumah lainnya.

Penyakit flu yang tadinya hanya dihuni oleh virus saja, akibat tubuh dalam kondisi sudah diperlemah oleh serangan virus, bibit penyakit lain akan mudah ikut mendompleng memasuki tubuh, lalu muncul penyakit baru. Dengan cara itu, penyakit flu di Indonesia umumnya sering berkepanjangan, dan malah bisa berkomplikasi.

Tidak jarang flu berkembang menjadi infeksi THT lain (infeksi tenggorok, kerongkongan, hidung, atau congekan), selain kemungkinan terinfeksi oleh kuman pendompleng yang memasuki paru-paru juga (bronchopneumonia, pneumonia).

Itu pula alasan kenapa mereka yang sedang flu sebaiknya tinggal di rumah. Selain berpotensi merugikan diri sendiri, dalam keadaan flu berada di luar rumah akan menyebarkan virusnya ke udara di sekitar pasien, terlebih bila berada di ruangan (yang dirancang tertutup tak berventilasi) berpendingin.

3. Perkuat tubuh. Dengan beristirahat dan menu bergizi tinggi selama musim hujan, tubuh diperkuat ketahanannya. Selain dengan cara menghangatkan tubuh (minum hangat, mandi hangat, balur obat gosok), pilih pula menu bergizi tinggi, khususnya berpotein tinggi (telur, susu, daging), tak cukup menu sayur-mayur belaka (sayur bening).

Orang Barat biasa menghidangkan sup ayam hangat selama tubuh terpapar di udara dingin. Hindarkan mandi hujan, embusan angin, berada di udara terbuka. Buat kita dapat memilih minuman penghangat badan (wedang jahe, bandrek, bajigur, atau sekoteng), khususnya sehabis tubuh mandi hujan, berenang dingin, wisata pantai.

4. Hindari pergi ke tempat-tempat keramaian. Selagi musim hujan, dan banyak orang sedang sakit flu, sebaiknya tidak bepergian ke tempat-tempat keramaian kalau tidak perlu sekali. Kalau bisa ditunda sebaiknya tidak mengunjungi pasar tradisional, supermarket, mal, bioskop, terminal, stasiun, ruang tunggu puskesmas, rumah sakit, sekolah, ruang pesta. Di tempat-tempat orang berkerumun, virus flu, termasuk jenis virus lain, terbang bertebaran di udara, dan hidung kita menghirup udaranya.

5. Kurangi rokok dan alkohol. Kedua jenis zat ini berpotensi menurunkan ketahanan tubuh. Merokok ”melukai” selaput lendir saluran napas, sehingga menjadikan saluran napas lebih rentan dimasuki virus. Ruangan yang berasap rokok, memperlemah kondisi saluran napas orang-orang yang menghirupnya juga (passive smoker).

6. Rajin basuh tangan dengan sabun. Tangan dan jemari kita dapat menjadi sumber pemindahan virus yang melekat dari lingkungan tempat kita melakukan aktivitas, seperti kantor, sekolah, dan kamar kecil di tempat-tempat umum. Studi tentang ini sudah dikerjakan sewaktu SARS mewabah dulu.

Tangan kita tentu bersentuhan dengan pegangan pintu kamar mandi, pintu mobil, tombol lift, gagang telepon, lembaran atau kepingan uang, permukaan meja, kursi, dan segala yang disentuh banyak orang. Dari sana virus yang sudah mencemari segala yang disentuh (oleh pengidap flu) bisa berpindah ke jemari tangan kita.

Pengidap flu perlu tahu diri untuk tidak seenaknya bersin dan batuk-batuk di rungan yang banyak orangnya, selain sepatutnya rajin membasuh tangan juga (sebab pasti sudah memegang liang hidung dan mulutnya yang bervirus).

Orang lain yang berdekatan dengan pasien flu, berbicara, dan terancam cemaran virusnya, perlu lebih sering membasuh tangan, dan tidak sembarang memegang hidung (mengupil, membersihkan liang hidung), atau mulut. Biasakan menggunakan saputangan, atau tisu, untuk membersihkan liang hidung atau mulut. Lewat kedua liang itulah virus flu akan memasuki tubuh, termasuk virus flu burung (avian influenzae).

7. Membersihkan liang hidung setiap pulang bepergian. Ya, selama bepergian ke luar rumah, terlebih selama musim flu berjangkit, nyaris tak ada udara yang tidak tercemar virus flu, terlebih di lingkungan yang ada pasien flu. Hampir pasti udara yang kita hirup selama di luar rumah, ada virus flunya. Termasuk bila di rumah ada yang sedang sakit flu.

Bagaimanapun keadaannya, jauh lebih baik bila segera membersihkan liang hidung dengan sabun, setiap kali pulang bepergian, sambil berulang-ulang dengan cara sekuat-kuatnya mengembus-embuskan udara hidung selama dibersihkan. Dengan cara demikian sekurang-kurangnya gerombolan virus yang mungkin sudah mengendon di situ akan terpelanting keluar dari liang hidung sebelum sempat bersarang, dan berbiak.

8. Berkumur-kumur, dan tidak kurang tidur. Virus flu memasuki tubuh lewat liang hidung dan rongga mulut. Selain saluran hidung harus terjaga bersih, mulut pun perlu kokoh pertahanannya. Untuk itu ada baiknya lebih sering berkumur.

Selain bisa memilih seduhan daun sirih (ada daya antisepsisnya), dapat juga memakai obat kumur yang dibeli bebas di apotek. Dengan cara demikian kita berupaya mengenyahkan bibit penyakit yang mungkin sudah mulai mengendap di rongga mulut, termasuk bila yang masuk virus flu.

Selain berkumur, tentu menggosok gigi, khususnya sebelum tidur malam. Rongga mulut yang kotor juga memperlemah ketahanannya. Terlebih pada mereka yang sudah tidak memiliki amandel (kelenjar tonsilnya sudah diangkat), sehingga tak punya pasukan penjaga rongga mulutnya dari ancaman bibit penyakit. Termasuk mereka yang gigi-geliginya sudah keropos, terinfeksi, dan membusuk akar giginya. Mereka lebih rentan terinfeksi rongga mulutnya.

9. Lakukan olah napas. Ya, daya tahan tubuh juga membutuhkan asupan oksigen yang lebih penuh. Upaya olah napas, yakni dengan cara menghela napas (di udara segar terbuka) seberapa dalam kita mampu, dan menahannya seberapa lama kita bisa, akan lebih membugarkan paru-paru. Paru-paru yang bugar, yang lebih deras aliran darahnya, dan meningkat sistem kekebalan lokalnya, akan lebih diberdayakan untuk mampu mengenyahkan bibit penyakit.

Untuk menyempurnakan hasil olah napas, sertai pula dengan gerak badan yang memadai seperti berjalan kaki dan bersenam. Faktor stres fisik, selain stres mental, juga menambah rentan tubuh seseorang terserang virus flu. Keletihan yang berlebihan (akibat bekerja maupun latihan fisik) tidak dianjurkan selama musim flu.

10. Cukup tidur dan tidak begadang. Tantangan orang sekarang adalah acap tergoda oleh begitu banyak iming-iming tontonan televisi, hiburan, dan kegiatan bareng di luar rumah di waktu jeda.

Salah satu ancaman penyakit yang banyak menimpa orang sekarang sering sebab kekurangan waktu jeda. Sudah letih di kesibukan siang hari, malamnya sering kurang waktu tidur. Alih-alih sempat tidur siang (seperti orang dulu), tidur malam juga sering tak memadai.

Kondisi kurang jeda, kurang tidur, dan tidur pun tidak nyenyak (sebab stres, terlampau letih), yang menambah rentan tubuh diserang virus umumnya, virus flu khususnya.

Bila mulai terasa badan mulai pegal-pegal, kepala pening, mata terasa panas, mulai bersin dan batuk-batuk kecil, kemungkinan gejala awal flu. Itulah saatnya langsung minum obat flu merek apa saja, dan tidur setelah makan sup atau minuman hangat. Biasanya dengan cara itu flu batal muncul.

Namun, obat warung tidak kuasa menahan laju perjalanan penyakit flu bila sudah telanjur berat. Percuma terus mengonsumsi obat flu saja bila flu sudah lebih dari seminggu, dan gejalanya bertambah berat. Lendir yang semula bening encer sudah berubah kental berwarna, itu berarti flu sudah ditunggangi oleh bibit penyakit lain. Inilah saatnya obat flu perlu didampingi oleh antibiotika.

Di zaman semakin banyak hiburan tengah malam, coba untuk tidak selalu mengikuti kata hati, kendatipun demi si jantung hati. Mereka yang tengah mengidap penyakit menahun (kencing manis, gagal ginjal, penyakit jantung, kanker) tentu lebih ”lemah” dibanding orang normal. (Dr. Handrawan Nadesul)



Dari wajah seorang pria, wanita dapat menangkap isyarat tentang bagaimana perasaan pria tersebut terhadap anak-anak. Kaum wanita dapat menggunakan isyarat samar itu untuk menetapkan peringkat apakah pria tersebut bisa dijadikan pasangan hidup atau tidak.

Tim riset dari Amerika Serikat memperlihatkan bahwa rasa tertarik pada anak-anak dan kadar hormon pria memegang peran dalam menentukan seberapa besar daya pikat pria bagi wanita.

“Data yang kami miliki menyiratkan bahwa rasa tertarik pria kepada anak-anak meramalkan kelanggengan ketertarikan pasangan pria tersebut. Bahkan, setelah diperhitungkan pula dengan seberapa tinggi tingkat ketertarikan secara fisik seorang wanita terhadap seorang pria,” ungkap James Roney dari University of California, Santa Barbara, AS.

Dalam suatu kajian terhadap 70 pria dan wanita, rasa tertarik pada anak-anak dikaitkan dengan potensi hubungan jangka panjang, sedangkan ketertarikan wanita pada pria atas kadar hormon testosteron yang tinggi dikaitkan dengan hubungan romantis jangka pendek.

Dari ludah para subjek pria, peneliti kemudian mengukur kadar testosteron mereka. Peneliti juga menilai dan memberi peringkat rasa tertarik para pria itu kepada anak-anak dengan meminta mereka memilih antara foto orang dewasa dan foto bayi.

Subjek pria itu kemudian difoto dan diperlihatkan ke subjek wanita. Mereka diminta menilai dan memberi peringkat para pria itu atas dasar rasa tertariknya pada anak-anak, atas dasar maskulinitas, daya tarik fisik, dan potensi menjadi pasangan jangka pendek dan jangka panjang.

Hasil penelitian yang kemudian dilaporkan di jurnal Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences ini, memperlihatkan bahwa hanya dengan melihat foto, wanita ternyata mampu memilih pria yang mengekspresikan rasa tertariknya pada anak-anak. Melalui foto, para wanita itu juga sanggup menggambarkan pria yang memiliki kadar testosteron tinggi sebagai maskulin.

“Pengkajian ini menyodorkan bukti langsung bahwa ketertarikan wanita ditentukan oleh dua pengaruh khusus, yaitu rasa tertarik pria pada anak-anak dan konsentrasi hormon pria,” papar Dario Maestripieri, dari University of Chicago, anggota tim penelitian tersebut. (jjw/Gaya Hidup Sehat)


Setelah sekian banyak penelitian tentang dampak buruk penggunaan ponsel bagi kesehatan, sebuah riset mengklaim menemukan potensi radiasi ponsel bagi pencegahan penyakit Alzheimer.

Meski temuan ini masih tahap awal dan terbatas pada tikus di laboratorium, tetapi setidaknya menumbuhkan harapan bahwa radiasi ponsel dapat dimanfaatkan untuk pencegahan penyakit

Dalam risetnya, para ahli di Florida AS menunjukkan bahwa radiasi ponsel mampu melindungi daya ingat tikus yang telah direkayasa mengidap Alzheimer. Para peneliti kini tengah mengembangkan risetnya untuk menemukan frekuensi yang tepat guna memeroleh hasil yang lebih baik.

Seperti dimuat Journal of Alzheimer's Disease, peneltian di Florida Alzheimer's Disease Research Centre itu menggunakan 96 ekor tikus yang direkayasa secara genetik mengalami penumpukan plak beta-amyloid dalam otaknya saat usia tua. Hadirnya plak ini merupakan penanda penyakit Alzheimer. Seluruh tikus ini sebelumnya dalam kondisi normal alias tak mengalami demensia.

Dalam kurun waktu 7 hingga 9 bulan, seluruh tikus terpapar gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh ponsel standar dua kali sehari selama satu jam. Sangkar mereka juga ditempatkan dengan jarak yang sama di sekitar antena pusat yang memancarkan sinyal telepon,

Pimpinan riset Professor Gary Arendash mengatakan jika radiasi mulai dipaparkan saat tikus Alzheimer memasuki usia muda sebelum tanda-tanda kerusakan memori muncul, kemampuan kognitif tikus-tikus ini terlindungi. Buktinya, tikus-tikus yang diprogram ini menunjukkan hasil yang baik saat menjalani tes memori dan berpikir, seperti halnya tikus normal. Jika tikus Alzheimer yang telah menunjukkan gangguan memori dipaparkan pada gelombang elektromagnetik, gangguan memori ini pun ternyata hilang.



 by : " dhani sabar menunggumu "


Tidak ada komentar:

Posting Komentar